YANG MERASA KENAL BELUM TENTU DIKENAL

PERSIAPAN KHOTBAH JUMAT 23 JULI 2010, MAOSPATI

Pada suatu hari bertahun-tahun yang lalu, seorang hamba Tuhan menceritakan suatu cerita yang fiktiv ….tetapi cerita itu tidak mudah untuk dilupakan

Konon di pintu gerbang sorga ada seorang Malaikat yang khusus diberi tugas untuk menjaga pintu gerbang sorga. Setiap ada jemaat sebuah gereja masuk…..sambutan terlihat hangat, malaikat bersalaman dengan orang itu, tetapi aneh…kalau yang masuk ke sorga itu seorang Pendeta/ penginjil……waaaaaaaaau….sambutan begitu hangat, sang malaikat memeluk erat-erat. Sang jemaat tentu saja heran bukan kepalang, mengapa ada perbedaan perlakuan? ternyata setelah di tanya sang Malaikat berkata pada sang jemaat “kalau seperti kamu datang ke sini banyak, tapi kalau yang seperti ini…? JARANG !!” Dengan melongo sang jemaat pun terus mengamati….dan hal itu pun terus berlanjut, jika yang datang jemaat, sambutan biasa, tetapi jika yang datang Pendeta/ penginjil, sambutan begitu meriah….

Yaaah itu hanya cerita saja….bagaimana kalau cerita versi Yesus?

Suatu pagi saya terbangun dari tidur….beberapa menit menjelang terbangun dari tidur..Matius 7: 21-23 terngiang-ngiang di hati saya…

Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku; Tuhan, Tuhan ! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga. Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demin nama-Mu juga? Pada waktu itulah Aku akan berterussterang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah daripada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!

Rhema mengalir dan bermunculan dalam pikiran dan hati saya……

Tak sabar saya menunggu saat kapan saya ingin mensharingkan hal ini. ternyata ini untuk disampaikan di Maospati. Puji Tuhan !!

untung perkataan Tuhan di sini bukannya …’pada hari terakhir banyak orang….akan berseru’ untung bukan dikatakan ‘banyak pendeta…/penginjil…’

Mengapa Tuhan Yesus tidak menyebut pendeta/penginjil? Karna bernubuat bukan hanya ciri penginjil, tetapi ciri-ciri orang Kristen akhir zaman (Yoel 2: 28-29), mengadakan mujizat, mengusir setan….dll, bukan hanya ciri pendeta, tetapi ciri dari orang percaya ‘tanda-tanda ini akan menyertai orang percaya….”

jadi saya pribadi tidak sepakat dengan cerita konyol di atas…..setiap orang yang masuk ke pintu gerbang sorga pasti dapat sambutan yang luar biasa…..karna pada dasarnya semua fenomena karunia tadi bukan hanya milik pendeta, melainkan milik semua orang percaya. ( bagian ini saya tambahkan, setelah khotbah disampaikan dengan tambahan rhema ini!)

Perhatikan di sini, bagian ini berlanjut dengan ayat 24-27 yang menceritakan mengenai 2 macam dasar. Orang yang menjadi pelaku Firman digambarkan sebagai orang yang mendirikan rumahnya di atas pondasi berbahan batu, melainkan yang tidak menjadi pelaku Firman digambarkan sebagai orang yang mendirikan rumahnya di atas bahan pasir.

ketika badai melanda…terjadi perbedaan di antara kedua rumah itu.

Sepertinya bagian Matius 7: 21-23 ini tidak ada kutipan lainnya di kitab Injil, tetapi anda jangan terkecoh dengan judul-judul yang dibuat oleh LAI, karna ternyata di Lukas 6: 46-49 oleh Yesus disatukan antara : berseru Tuhan-Tuhan, dengan dua macam dasar, yang mana di Matius oleh LAI dipisahkan oleh judul perikop yang berbeda.

Mari kita selidiki bersama bagian ayat-ayat ini:

Dimensi kekristenan:
Ibadah, karakter, karunia, pengenalan akan Tuhan.

Mana di antara 4 hal ini yang menjadi penentu akhir daripada keselamatan kita. Apakah jam-jam kita ke gereja, ke persekutuan, semakin banyak berarti semakin selamat?

Apakah keselamatan kita ditentukan oleh seberapa banyak jiwa yang kita bawa pada Tuhan, seberapa banyak orang sakit yang disembuhkan melalui pelayanan KKR kita? seberapa banyak nubuatan kita yang digenapi? seberapa banyak orang-orang yang kita layani itu dilepaskan dari ikatan dengan iblis?

Beberapa dimensi/ ciri orang Kristen:
1. berseru Tuhan-Tuhan (Berbicara mengenai IBADAH yang terlihat rajin)
2. melakukan kehendak Bapa atau tidak? (berbicara mengenai KARAKTER)
3. bernubuat, mengusir setan, mengadakan banyak mujizat demi nama Yesus ( berbicara tentang KARUNIA)
4. Aku tidak pernah mengenal kamu! (berbicara mengenai PENGENALAN AKAN TUHAN)
5. Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan (kembali ditekankan mengenai KARAKTER, dan kategori seleksi masuk ke SORGA atau NERAKA, yaitu kategori Karakter.

Perikop Matius 7: 21-23 ini tidak bisa dilepaskan dari pembahasan mengenai ayat-ayat sebelumnya di ayat 15-20 dan ayat-ayat sesudahnya yatiu di ayat 24-27, serta di ayat yang paralel dengan itu di Luk 6; 46-49.

Baik, mari kita gali lebih lagi:
1. Ternyata pada hari terakhir/ hari penghakiman / tahta putih……ada orang-orang yang tidak dapat masuk ke dalam sorga. Siapakah mereka?
apakah mereka orang kafir yang belum mengenal Yesus? jawabannya adalah TIDAK !! Mereka adalah orang Kristen. Bukti:
a. mereka berseru TUHAN-TUHAN, beribadah dengan rajin
b. mereka berbubuat demi nama Yesus —berarti mereka berkarunia NABI
c. mengusir setan demi nama-Mu—-pelayanan pelepasan, biasanya oleh PENGINJIL
d. mnegadakan banyak mujizat demi nama TUHAN YESUS, artinya mereka BERKARUNIA
E. Mereka mendengar perkataan Yesus ( ayat 24), berarti mereka pembaca alkitab dan rajin dengar firman Tuhan/ khotbah.

2. di ayat 15 membahas mengenai NABI PALSU dan di ayat 22 dikatakan BERNUBUAT demi nama Yesus ( itu tugas nabi). Jelas di sini Nabi Palsu bukan dari kalangan NON KRISTEN, tapi nabi palsu di sini juga adalah ornag KRISTEN, yang bernubuat juga demi nama YESUS, jadi bukan dukun yang komat-kamit membaca mantra dan meramal…bukan!

bagaimana membedakan nabi palsu dan bukan? Padahal mereka sama-sama mengenal YESUS, bernubuat juga dengan nama YESUS.

Perbedaan adalah pada BUAHNYA.

Saya tertarik dengan kata BUAH. Buah jelas dapat dilihat setelah pohon itu berbuah…..sejak pohon itu masih kecil, masih akar dan batang, daunnya masih sedikit….cabangnya masih kecil dan sedikit…..kita jelas belum bisa membedakan apakah pohon ini berbuah baik atau tidak. Nanti setelah Pohon ini berbuah, baru kita bisa tahu apakah pohon ini baik karna berbuah baik, atau pohon ini buruk karna berbuah buruk.

Seorang NABI, dapat dibedakan apakah dia nabi palsu atau bukan adalah setelah kita melihat BUAH-buah kehidupannya apakah selaras dengan Galatia 5: 22. Kasih, sukacita, damai sejahtra, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kelemahlembutan, penguasaan diri.

Apa yang mempengaruhi sebuah pohon, sehingga bisa menghasilkan buah yang buruk atau yang baik? Yang mempengaruhi adalah AKARNYA
Untuk menghancurkan sebuah pohon, tidak bisa jika hanya ditebang, akar sang pohon yang masih tertanam bisa membuat pohon yang tidak baik itu tumbuh lagi.

Apa akar daripada segala kejahatan ? CINTA UANG.

Perhatikan ayat ini:
I Tim 6: 10
karena akar segala kejahatan ialah cinta uang, sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.

Perhatikan di sini ada kata MENYIMPANG DARI IMAN

Jika sebuah pohon kehidupan, berakarkan CINTA UANG, maka otomatis buah pohon itu adalah buah kejahatan.

Itulah yang nanti membedakan Nabi yang benar dan nabi yang palsu. kalau motif cinta uang menjadi akar kehidupan seseorang, jangn heran kalau ia bisa saja Menyimpang dari IMAn, kalau menyimpang dari iman, jelas lama-kelamaan Nubuatna yang dihasilkan pun nubuatan yang menyimpang dari Suara Tuhan/ Isi Hati Tuhan.

Ciri-ciri nabi palsu dari pembahasan di atas adalah tidak jauh dari: Menjual URAPAN. Apakah urapan bisa dijual?

Rasul Petrus dalam Kis 8: 19-24. menolak mentah-mentah permintaan SIMON (mantan paranormal) yang ingin membeli URAPAN. Perhatikan perkataan Petrus di sini: hatimu seperti empedu yang pahit dan terjerat dalam kejahatan. Bandingkan dengan perkataan Yesus; enyahlah nekau pembuat KEJAHATAN.

3. Jangan tergiur dengan KARUNIA, ternyata karunia tidak menyelamatkan !! Karunia itu baik, karna menjadi kelengkapan kita dalam pelayanan dan dalam membangun tubuh Kristus. Tetapi penggunaan Karunia yang tidak diimbangi dengan Pertumbuhan akan pengenalan akan Tuhan dan karakter serupa Yesus–akan berakibat fatal. di pengadilan nanti tidak di tanya berapa banyak orang sakit yang disembuhkan melalui pelayanan kita, tetapi yang ditanya adalah apakah kita tetap rendah hati saat kita mendapat sanjungna dan pujian. Tidak di tanya seberapa banyak orang yang dilepaskan dalam pelayanan pelepasan kita, tetapi yang ditanya adalah apakah kita menetapkan tarif saat ada orang meminta kita melayani anaknya yang gila. Tidak di tanya sudah berapa banyak nubuatan kita yang digenapi, tetapi yang ditanya adalah apakah kita bernubuat dengan belas kasihan ilahi terhadap jiwa-jiwa?

Siapakah yang paling mengerti karakter kita? ORANG-ORANG YANG TINGGAL SERUMAH DENGAN KITA !!
Saat kita pelayanan di mimbar….semua terlihat baik, seperti malaikat, tetapi siapa yang tahu apakah kita rajin, malas, pemarah, peramah, suka bertengkar, suka pendamai, setia, selingkuh, tidak sabaran, ngotot, mudah ngambek, jahat, dll. Yang tahu adalah ORANG-ORANG YANG TINGGAL SERUMAH DENGAN KITA

Karakter kita dibentuk sehari ke sehari lewat benturan-benturan dengan orang-orang di sekitar kita. maukah kita mengampuni? mengalah? murah hati? menolong? mengasihi? merawat? membantu? berhenti mencela? berhenti mengomel? berhenti berdusta? berhenti balas dendam?

4. Melakukan kehendak BAPA. Apa artinya melakukan kehendak BAPA?

dikatakan di ayat 24 setiap orang yang mendengar perkataan Yesus dan melakukannya ia sama dengan orang yang BIJAKSANA.

lho katanya melakukan kehendak Bapa….tapi di ayat 24 kog dikatakan melakukan apa yang dikatakan Yesus?

Melakukan apa yang dikatakan Yesus, sama dengan melakukan kehendak BAPA. Lho kog bisa?
Karna semua yang dikatakan oleh Yesus, sebelum Yesus berkata-kata, ia mendengar terlebih dahulu dari Bapa, baru disampaikan.

Melakukan Firman Tuhan, sama saja dengan melakukan kehendak BAPA.

Menjadi pemberita Firman sperti Pendeta, gembala, nabi, guru alkitab, dll, TIDAK OTOMATIS menjadi pelaku Firman.

seorang yang menghotbahkan Pengampunan belum tentu tidak menyimpan kepahitan.

Saat kita melakukan Firman Tuhan dalam hidup kita, saat itulah kita seperti mengambil sebuah batu, yang di sorga sana disusun oleh malaikat menjadi pondasi rumah surgawi kita. terus dan terus

Dua aspek di sini :
1. MENDENGAR perkataan Yesus ( apa kita bisa mendengar suara Tuhan? Baca tulisan saya lainnya dengan judul tersebut, di Group Facebook Berbagi Rhema)
2. DAN MELAKUKAN apa yang didengar

tidak dikatakan di sini mendengar dan mengkhotbahkan, mendengar dan menubuatkan….dll Bukan berarti kita tidak boleh berkotbah, dan bernubuat, tetapi di sini artinya

Baik Pengkhotbah maupun Nabi yang bernubuat juga haru jadi pelaku FIRMAN, dalam hal ini tuhan tidak mengaadakan dispensasi, berhubung kamu pengkotbah dan khotbahmu bagus, walaupun kiamu tidak melakukan apa yang kamu khotbahkan…ndak papa nak, masuk sorga. TIDAK BISA !! Semua orang harus jadi pelaku Firman tidak ada dispensasi apa pun terhadap siapa pun

Banyak pengkotbah terkecoh antara Karunia dan Karakter. Walau ia habis berbohong terhadap istri….kotbah kog tetap diurapi, KKR kog tetap banyak orang sembuh….berarti Tuhan tetap berkenan terhadap kehidupanku (termasuk bohong itu tadi) SALAH !! Karunia yang Tuhan beri, tetap berjalan, tetapi yang dituntut Tuhan dari kita adalah karakter.

Contoh: Imam Eli, punya keluarga dan karakter yang tidak baik. cara mendidik anak yang salah. tetapi saat dia memberi doa berkat pada Hana, doanya tetap diurapi Tuhan, hana tetap dibuka kandungannya, setelah mendapat doa berkat dari Imam Eli.

Kita hidup dalam pertandingan iman, baik jemaat maupun Pengkhotbah mendapat lintasan lari sendiri-sendiri. bisa jadi sang jemaat melesat jauh di depan sang penghotbah kalau ternyata sang jemaat menjadi pelaku semua yang dikotbahkan sementara sang pengkhotbah hanya berhenti sampai di kotbah saja.

5. bagiamana dengan kita jemaat?
Bagaimana kalau kita dilayani oleh hamba Tuhan yang tidak jadi pelaku Firman. Kita pindah gereja saja? JANGAN !!
Lihat bagaimana Tuhan Yesus mengajarkan bahwa kepada orang Farisi, yang dalam hidupnya penuh ragi kemunafikan, terhadap ajarannya ( yang berisi Firman) ya tetap diikuti ajarannya. tetapi terhadap teladan hidupnya tidak perlu diikuti.

rasul Paulus juga berkata, jika ada pemberitaan injil dengan maksud yang tidak baik, Tuhan tetap dapat memakai pembertitaan injil itu. karna Firman tidak akan kembali dengan sia-sia.

Selama pengajarannya tidak sesat, kita dengarkan dan lakukan Firman yang diberitakan tanpa perlu bersikap acuh hanya karna kita kurang simpati terhadap orang yang menyampaikan.

6. pada waktu itu Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata : Aku tidak pernah mengenal kamu!!

waaaau…..suatu frase yang mengejutkan !!

Pengenalan akan Tuhan ternyata harus dua arah…..sang hamba -hamba Tuhan ini berseru-seru (tentu dengan suara nyaring….) TUHAAAAAAAAN…………TUHAAAAANNNN!!!

dengan penyeruan itu mereka seakan akan protes….”lho apa nggak salah Tuhan….aku ini lho…..ini aku….yang KKR di lapangan di kota INI, yang melayani di mimbar di gereja ini…..dst….masak aku sampek nggak boleh masuk pintu gerbang sorga…sih….? aduuuuh ini pasti ada kesalahan administrasi, malaikat pasti ada kekeliruan lupa mencatat namaku di kitab kehidupan….aduuuuh…..”

Tapi penjelasan Tuhan sungguh di luar dugaan :

Lho malaikat-Ku itu nggak salah ketik…..lho ngomong-ngomong Aku nggak kenal kamu tuh? Kamu siapa?

Lemas lah langsung sang orang-orang ini……..

Mari kita buka Yohanes 15; 1-8

Pohon anggur adalah pohon yang mana antara batang dan ranting susah dibedakan, karna terjalin begitu mirip dan sangat ‘sama’, mana yang batang? mana yang ranting? sepertinya tak ada bedanya.

walaupun sperti sama, tetapi ingat, fungsi batang di sini tetap batang, mengalirkan sari-sari makanan ke ranting yang akhirnya menghasilkan buah. fungsi ranting tetap pada fungsinya, melekat pada batang sehingga supplay makanan tetap berjalan. Walau pada fungsinya masing-masing, tapi karna mirip, sulit dibedakan.

inilah yang Tuhan mau, kita tinggal di dalam Yesus,yaitu di dalam Firman-Nya dan Yesus tinggal di dalam kita

Inilah yang Tuhan mau, pengenalan dua arah. Saya kanal Bpk Susilo Bambang Yudhoyono. Tahu latar belakang beliau saat membaca di koran riwayat hidup beliau saat menjelang pemilihan presiden. tetapi sebentar…….beliau berkata Susan Grace….? Siapa dia…..saya nggak kenal dia?!

Bagaimana supaya saya bisa kenal beliau? tinggal bersamanya, makan bersama dia, ngobrol bersama dia, rekerasi bersama dia, ikuti acara-acara kenegaraan yang dikunjunginya, ikuti jadwalnya ke luar negri, satu pesawat dengan dia, mempelajari selera musiknya, selera makannya, selera hobbynya….dan gaya senyumnya, raut wajahnya, langkah kakinya, sampai jam-jam kapan saja ia beristirahat, ngopi, baca buku, ngebend, dll.

Kalau cuma sekedar membacakan pidato nya karna beliau berhalangan hadir, itu tidak sama dengan mengenal beliau.

Syarat untuk berbuah banyak adalah…..tinggal di dalam Dia , dan Dia di dalam kita….seluruh aspek hidup kita dirajai oleh Dia, keuangan kita dirajai oleh Dia, cara berpikir kita dirajai oleh Dia, hasrat dan nafsu kita dirajai oleh Dia, cara kita bergaul, berpakaian, dlsb.

Enaknya kalau hidup bersama Raja dan berkenan di hati Raja itu apa? Enaknya adalah apa pun yang kita kehendaki akan dituruti Raja. Kenapa? Karna kehendak kita pastilah sudah selaras dengan hati Raja.
( Yoh 15: 7)

Lho Tuhan kog berterus terangnya pada saat itu? kog nggak sebelumnya aja gitu lho , sebagai peringatan bagi kita….

Abraham berkata kepada orang kaya di neraka…kesaksian Musa dan para nabi itu sudah cukup untuk memberi peringatan pada orang-orang yang ada di dunia. ( Lukas 16: 27-31)

Firman Tuhan dala 66 kitab itu sudah cukup, tidak perlu kitab ke 67. Jadi…bagi orang-orang yang tidak mau jadi pelaku Firman….ya apa boleh buat. Tuhan YEsus berterus terang ya hanya pada saat penghakiman itu saja, tidak perlu menelorkan kitab ke 67 lagi….

7. point terpenting adalah Pengenalan akan Yesus, dan pembentukan Karakter kita.

8. Karunia dan pelayanan…..itu bukan tiket masuk ke sorga. Tuhan tidak bisa disogok dengan itu

9. Setelah masuk ke sorga karna karakter serupa Kristus dan pengenalan akan Yesus, barulah buah pelayanan dan kesetiaan melayani Tuhan itu diperhitungkan upahnya. Jadi pelayanan dan karnuia itu tetap penting, bukan berarti tidak penting. Itulah ekspresi kita dalam mengasihi Tuhan. Orang yang mengasihi pasti menyenangkan hati orang yang dikasihi dengan cara melayani. Tetapi orang yang BEKERJA belum tentu memiliki hati kasih terhadap BOS-nya.

Lihat dua hal ini saling berhubungan, dengan mengenal dan bergaul dengna Tuhan setiap hari, otomatis kita akan bertumbuh dlam karakter serupa Yesus.

Akhir kata:

Galatia 5: 19
perbuatan daging telah nyata yaitu percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya.

Haleluya……

Diterbitkan oleh Susan Grace Hadazah Sumilat Widiono S.MG. HP.081946262599

Saya sangat bersyukur bisa berbagi rhema dengan anda semua. Kunjungi Kanal YouTube BERBAGI RHEMA

Tinggalkan komentar