KITAB IMAMAT SERI 22. KESIMPULAN DARI IMAMAT 8-10 BUAH JATUH TAK JAUH DARI POHONNYA

Setelah kita menjelajahi Imamat 8-10 dalam 4 tulisan seri berikut ini:

API ASING NADAB DAN ABIHU (TULISAN PERTAMA)

KITAB IMAMAT SERI 19 KEMABUKAN BERBAU ASING ( TULISAN KEDUA)

GAYA HIDUP SEPERTI APAKAH YANG MELEKAT DALAM HIDUP KITA? (TULISAN KETIGA)

ADA APA DENGAN ELEAZAR DAN ITAMAR? ( TULISAN KEEMPAT)

Kini saatnya kita mengambil kesimpulan dari bagian dari kitab imamat 8-10 ini.

kesimpulan ini saya buat untuk menggarisbawahi keempat tulisan tersebut dalam satu rangkuman intisari, dan menolong sekali jika ingin dikotbahkan, sebagai kotbah seri, dan materi ini menjadi bagian penutupnya.

Dari kitab imamat 8-10 ini, kita tidak saja menyoroti Nadab dan Abihu, melainkan keluarga Harun secara keseluruhan.

Saat Nadab dan Abihu mati disambar Api yang dari Tuhan, api kekudusan, yang mendapat teguran SECARA LANGSUNG  dari Tuhan, bukanlah MUSA sebagai pemimpin umat, pemimpin daripada Harun, pemimpin daripada Harun dan anak-anaknya yang notabene adalah keluarga imam, melainkan yang ditegur adalah HARUN. Karna satuan yang diperhitungkan TUhan di sini adalah SATUAN KELUARGA.

Tuhan ingin Harun sebagai kepala keluarga dapat memimpin keluarganya dengan baik.

Mari kita lihat kembali kalimat teguran itu, dan perhatikan yang saya cetak tebal

Imamat 10: 8-11

10:8 TUHAN berfirman kepada Harun: 10:9 “Janganlah engkau minum anggur 1  z  atau minuman keras, a  engkau serta anak-anakmu, bila kamu masuk ke dalam Kemah Pertemuan, supaya jangan kamu mati. Itulah suatu ketetapan b  untuk selamanya bagi kamu turun-temurun. 10:10 Haruslah kamu dapat membedakan antara yang kudus dengan yang tidak kudus, antara yang najis dengan yang tidak najis, c  10:11 dan haruslah kamu dapat mengajarkan d  kepada orang Israel segala ketetapan yang telah difirmankan TUHAN kepada mereka dengan perantaraan Musa. e 

kata kamu/engkau tersebut 7 kali

bagaimana dengan kata ‘anak-anakmu’ tersebut berapa kalikah??

10:8 TUHAN berfirman kepada Harun: 10:9 “Janganlah engkau minum anggur 1  z  atau minuman keras, a  engkau serta anak-anakmu, bila kamu masuk ke dalam Kemah Pertemuan, supaya jangan kamu mati. Itulah suatu ketetapan b  untuk selamanya bagi kamu turun-temurun. 10:10 Haruslah kamu dapat membedakan antara yang kudus dengan yang tidak kudus, antara yang najis dengan yang tidak najis, c  10:11 dan haruslah kamu dapat mengajarkan d  kepada orang Israel segala ketetapan yang telah difirmankan TUHAN kepada mereka dengan perantaraan Musa. e 

ternyata hanya satu kali. Sama sekali Tuhan tidak berkata begini “Harun, anak-anakmu itu bersalah..karna anak-anakmu begini begitu begini begitu…!”

Inti dari semuanya adalah pada kepala keluarga yaitu Harun. Intisari dari ayat ini dapat kita bagi menjadi seperti ini:

1. Sebagai kepala keluarga Harun haruslah yang memulai untuk tidak minum anggur atau minuman keras, sebagai METODE TELADAN bagi keluarganya

2. Sebagai seorang imam, seorang pengajar, seorang pemimpin umat, seorang public figur, Harun haruslah memiliki kemampuan untuk membedakan antara yang kudus dan yang tidak kudus, antara yang najis dengan yang tidak najis, sebagai METODE STANDART MORAL bagi kepemimpinannya, karna standart moral yang dijaga ketat ini akan menjadi tolok ukur pengajarannya kepada umat.

Tuhan tidak membalik menjadi urutan kedua menjadi yang pertama, serta urutan pertama menjadi yang kedua, melainkan harus tetap dengan urutan seperti itu, KELUARGA dahulu, baru URUSAN KEPEMIMPINAN dengan umat.

Ini selaras dan senada dan seirama dengan ayat ini:

I Timotius 3

Syarat-syarat bagi penilik jemaat

3:1 Benarlah perkataan ini: w  “Orang yang menghendaki jabatan penilik x  jemaat 1  menginginkan pekerjaan yang indah.”3:2 Karena itu penilik jemaat haruslah seorang yang tak bercacat 2 , y  suami dari satu isteri, z  dapat menahan diri, a bijaksana, sopan, suka memberi tumpangan, b  cakap mengajar c  orang, 3:3 bukan peminum 3 , d  bukan pemarah e melainkan peramah, pendamai, bukan hamba uang, f  3:4 seorang kepala keluarga yang baik 4 , disegani dan dihormati g oleh anak-anaknya. 3:5 Jikalau seorang tidak tahu mengepalai keluarganya sendiri, bagaimanakah ia dapat mengurus Jemaat h  Allah? 3:6 Janganlah ia seorang yang baru bertobat, agar jangan ia menjadi sombong i  dan kena hukuman j  Iblis.3:7 Hendaklah ia juga mempunyai nama baik 5  di luar jemaat, k  agar jangan ia digugat orang dan jatuh ke dalam jerat Iblis.l 

Pertama-tama jadi imam dalam keluarga dahulu baru jadi imam bagi jemaat Allah.

Saya sangat senang dengan korelasi PL dan PB di bagian ini perpaduan kesenadaan antara kitab Imamat yang taurat banget gitu lhoh dengan kitab Timotius yang Paulus banget gitu lhoh..!!

Harun rupanya type orang tua yang sangat protektif terhadap anak-anaknya, ini dapat kita simpulkan dengan Imamat 10: 19. Saat Musa menegur Eleazar dan Itamar mengenai KAMING JANTAN itu, yang menjawab teguran Musa itu bukan Eleazar dan Itamar, melainkan Harun. Bukankan Eleazar dan Itamar sudah dewasa dan bisa menjawab sendiri..?? Mengapa Harun menjawab untuk anak-anaknya??

Ada memang jenis-jenis orang tua yang sangat melindungi anak-anaknya, sampai-sampai saat anak-anaknya melakukan kesalahan sekalipun yang mereka lakukan adalah melindungi mereka, permisif, membolehkan segala hal, takut melarang, tidak pernah mendisiplin, tidak pernah menegur, justru memaklumi secara berlebihan. Dalam kasus ini bukannya Harun ikut menegur anak-anaknya, dalam kalimatnya ia justru terlihat sebagai ayah yang tidak bisa berkutik di hadapan anak-anaknya, didikte oleh anak-anaknya dan tidak dapat mengubah keadaan, ini terlihat dari kalimat-kalimatnya sbb:

Imamat 10: 19-20


10:19 Lalu berkatalah Harun kepada Musa: “Memang benar, pada hari ini mereka telah mempersembahkan korban penghapus dosa dan korban bakaran s  mereka ke hadapan TUHAN, tetapi hal-hal seperti tadilah yang kualami. Jikalau pada hari ini aku memakan juga korban penghapus dosa, mungkinkah hal itu disetujui oleh TUHAN?” 10:20 Ketika Musa mendengar itu, ia menyetujuinya.

Seperti apakah typikal keluarga Harun ini?

terjadi paradoks (perbedaan yang sangat mencolok) antara JABATAN yang mereka ampu/sandang dengan KARAKTER yang mereka miliki, yang merupakan hasil dari didikan/ bentukan dari sebuah keluarga.

Hal ini bisa kita lihat dari 6 point kesimpulan yang kita dapatkan dari Nadab Abihu, Eleazar dan Itamar dari 4 tulisan sebelumnya sbb:

1. Keangkuhan/ kesombongan yang membuat Nadab dan Abihu seolah membuat api tandingan, setelah api kemuliaan Tuhan menyambar korban dari umat Israel, sebuah ambisi yang tidak kudus.

2. Keluar dari urapan Tuhan, keluar dari tempat kudus Tuhan, berpindah ke area pribadi, di depan rumah mereka, sementara minyak urapan Tuhan masih ada di atas kepala mereka.  Ini melambangkan keluarnya seseorang dari hadirat Tuhan, dari kekudusan Tuhan, dari panggilan Tuhan, dari urapan Roh Kudus.

3. Ada kemungkinan juga api asing ini merupakan suatu persembahan yang tidak sah, karna disembelih di luar tempat kudus tetapi tidak dibawa masuk ke depan pintu kemah pertemuan ( pintu kemah pertemuan adalah lambang daripada Salib Kristus, pengorbanan Kristus) , ini melambangkan korban persembahan pada jin-jin dan termasuk pada penyembahan berhala ( – untuk lebih jelasnya sebaiknya anda baca tulisan tulisan terkait sebelumnya)

4. Kemabukan, sebuah nafsu daging yang dibangun dari gaya hidup yang belum diubahkan.

5. Kemunafikan yang dilambangkan dengan pemakaian kemeja imam, yang diselubungkan dengan persembahan API ukupan yang tampaknya ingin memberi bau-bauan yang harum bagi Tuhan, tetapi sebenarnya adalah selubung daripada kemunafikan, dimana anggur yang seharusnya disiramkan pada domba, diminum dahulu untuk bermabuk-mabukan. Hidup dalam topeng agamawi, tampak luar rohani, berhadapan dengan mezbah Tuhan, tetapi di dalamnya terdapat kedagingan yang sulit dikendalikan dalam waktu sekejap (Padahal Tuhan sudah memberi waktu 7 hari untuk terbebas dari kebiasaan buruk itu-semua hanya masalah keputusan- apakah memutuskan untuk berubah menjadi baik ataukah mengambil keputusan untuk meninggalkan kekudusan demi menggenggam kedagingan.

6. Iri hati yang menyebabkan Eleazar dan Itamar sengaja tidak mau memakan persembahan kambing jantan yang seharusnya dipakai untuk mendamaikan para pemuka Israel dengan Tuhan.

6 hal ini rupanya menjadi karakter yang tidak bisa ditutup-tutupi yang muncul di Imamat 8-10 ini dari keluarga Harun.

Keluarga imam, tetapi dengan karakter yang tidak siap.

Apakah ada keluarga imam lain yang seperti itu? Oh ya , ada !! Contohnya adalah Imam Eli

Inilah karakter dari anak-anak Eli:

dursila

tidak mengindahkan Tuhan

tidak mengindahkan batas hak para imam terhadap bangsa Israel

rakus dan egois, serakah

semua lemak harus dibakar habis ( karna lemak melambangkan dosa yang harus dibakar habis) – tetapi mereka meminta bagian lemak-lemak selagi korban masih mentah

hidup dalam kekerasan/paksaan/kasar

memandang rendah korban untuk TUHAN

tidur dengan perempuan-perempuan yang melayani di depan pintu Kemah Pertemuan, dosa perzinahan

menghujat Allah tetapi imam Eli tidak memarahi mereka

itu semua tercatat di  I sam 2: 1-17, 22-25, 3: 13

dan perhatikan pada kasus Hofni dan Pinehas, anak-anak imam Eli, yang keduanya juga mati, sama seperti juga anak-anak Harun yang juga mati ( Nadab dan Abihu), pada kasus Eli ini, yang ditegur juga IMAM ELI sebagai KEPALA KELUARGA

Perhatikan di sini :

beberapa kesalahan Imam Eli

I Samuel 2: 29

Mengapa engkau memandang dengan loba kepada korban z  sembelihan-Ku dan korban sajian-Ku, a  yang telah Kuperintahkan, dan mengapa engkau menghormati anak-anakmu lebih dari pada-Ku 1 , sambil kamu menggemukkan dirimu dengan bagian yang terbaik dari setiap korban sajian umat-Ku Israel?

dosa LOBA/ SERAKAH

menghormati anak-anak lebih daripada TUHAN, pola didikan yang permisif/serba membolehkan/tidak berani menegur atau meluruskan,

MENGGEMUKKAN DIRI dengan bagian terbaik – kedagingan-keserakahan-egoisme-nafsu makan yang tidak terkendali

mendapati anak-anaknya menghujat Allah tetapi dia tidak memarahi mereka ( I Sam 3: 13)

kembali kita temukan pola yang sama antara keluarga Harun dengan keluarga ELI

1. teguran Tuhan pada kepala keluarga

2. kedagingan yang menjadi gaya hidup keluarga sementara jabatan imam jalan terus ( artinya hidup dalam kemunafikan, agamawi, dan tidak takut akan Tuhan)

3. pola didikan yang salah

4. hukuman Tuhan yang mengerikan berupa kematian yang mengenaskan atas anak-anak mereka.

Sebuah kegagalan pertumbuhan keluarga ke arah Kristus.

Kesimpulan dari semua pembahasan ini adalah:

I Timotius 3

Syarat-syarat bagi penilik jemaat

3:1 Benarlah perkataan ini: w  “Orang yang menghendaki jabatan penilik x  jemaat 1  menginginkan pekerjaan yang indah.”3:2 Karena itu penilik jemaat haruslah seorang yang tak bercacat 2 , y  suami dari satu isteri, z  dapat menahan diri, a bijaksana, sopan, suka memberi tumpangan, b  cakap mengajar c  orang, 3:3 bukan peminum 3 , d  bukan pemarah e melainkan peramah, pendamai, bukan hamba uang, f  3:4 seorang kepala keluarga yang baik 4 , disegani dan dihormati g oleh anak-anaknya. 3:5 Jikalau seorang tidak tahu mengepalai keluarganya sendiri, bagaimanakah ia dapat mengurus Jemaat h  Allah? 3:6 Janganlah ia seorang yang baru bertobat, agar jangan ia menjadi sombong i  dan kena hukuman j  Iblis.3:7 Hendaklah ia juga mempunyai nama baik 5  di luar jemaat, k  agar jangan ia digugat orang dan jatuh ke dalam jerat Iblis.l 

Mungkin anda berkata, tapi saya kan bukan penilik jemaat/ saya kan bukan diaken/ saya kan bukan pendeta??

Tapi bukankah kita adalah imamat rajani???

semua syarat penilik jemaat, adalah juga standart kehidupan KELUARGA dan kehidupan MORAL yang harus menjadi standart kita, juga standart pola mendidik anak-anak kita, apa sajakah itu?

tidak bercacat

tidak kawin cerai

dapat menahan diri ( self control)

bijaksana

sopan

suka memberi tumpangan ( suka menabur)

cakap mengajar orang

bukan peminum

bukan pemarah melainkan peramah, pendamai

bukan hamba uang ( mata duitan)

seorang kepala keluarga yang baik ; disegani dan dihormati oleh anak-anaknya

jangan yang baru bertobat- agar tidak sombong dan terkena hukuman iblis

nama baik di luar jemaat agar tidak digugat orang dan terkena jerat iblis.

Didik anak-anak mati dari kedagingan

galatia 5: 19-21

5:19 Perbuatan daging 1  telah nyata, yaitu: percabulan, r  kecemaran, hawa nafsu5:20 penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, 5:21 kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. s  Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu–seperti yang telah kubuat dahulu–bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah 2 . t 

dari daftar kedagingan tersebut, yang saya cetak tebal, nyata-nyata dilakukan oleh anak-anak Harun dan anak anak Eli

Tapi marilah kita sebagai orang tua mejadikan Galatia 5: 22-23 sebagai standart hidup kita, sehingga menjadi juga pola dari anak-anak kita

5:22 Tetapi buah u  Roh 1  ialah: kasih, v  sukacita, damai sejahtera, w  kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, 5:23kelemahlembutan, penguasaan diri. x  Tidak ada hukum y  yang menentang hal-hal itu.

Jadi kesimpulan paling akhir, ini bukan masalah Nadab, Abihu , Eliezar, Itamar atau Hofni dan Pinehas, tetapi ini adalah masalah HARUN dan ELI.

buah jatuh tidak jauh dari pohonnya.

Doa:
Tuhan bantu aku ..agar ketika injil diberitakan, jangan sampai aku sendiri ditolak,

Bantu kami, untuk hidup dalam buah Roh setiap hari, dalam keseharian kami di rumah

terkadang jemaat atau umat tidak tahu keseharian kami, tetapi tidak ada yang tersembunyi di mata-Mu

bantu kami jadi orang tua yang berani berkata TIDAk pada anak-anak kami, saat mereka melenceng dari jalan-jalan-Mu

Bantu kami jadi orang tua yang memberi teladan dan gaya hidup yang baik bagi anak-anak kami

Ampuni kegagalan kami di masa lalu yang mana kami bertobat di masa sekarang ini

bantu kami untuk jadi imamat rajani untuk mempersiapkan generasi ini.

Diterbitkan oleh Susan Grace Hadazah Sumilat Widiono S.MG. HP.081946262599

Saya sangat bersyukur bisa berbagi rhema dengan anda semua. Kunjungi Kanal YouTube BERBAGI RHEMA

Tinggalkan komentar