JADILAH ZION, TEMPAT YANG PALING DIDAMBAKAN OLEH TUHAN

MAZMUR 132

JADILAH  SION

TEMPAT YANG PALING DIDAMBAKAN OLEH TUHAN !!

 

Latar Belakang Mazmur 132

Nyanyian Ziarah, di Kitab Mazmur ada dari MAZMUR 120 sampai MAZMUR 134, TOTAL ADA 15 PASAL yang adalah nyanyian ziarah.

Di antara 15 pasal itu, ada 4 pasal diantaranya jelas-jelas ditulis oleh DAUD, yaitu pasal 122, 124, 131, 133, tetapi ada juga 1 pasal yang ditulis oleh SALOMO, yaitu pasal 127.

Mari kita simak judul mazmur yang diberikan oleh LAI kepada kita;

Mazmur

120 Nyanyian Ziarah. Dikejar-kejar fitnah

121 Nyanyian Ziarah, TUHAN penjaga Israel

122 Nyanyian Ziarah Daud, Doa sejahtera untuk Yerusalem

123 Nyanyian Ziarah, berharap kepada anugerah TUHAN

124 Nyanyian Ziarah Daud, Terpujilah Penolong Israel

125 Nyanyian Ziarah, Aman dalam lindungan Tuhan

126 Nyanyian Ziarah, Pengaharapan di tengah-tengah penderitaan

127 Nyanyian Ziarah Salomo, berkat Tuhan pangkal selamat

128 Nyanyian Ziarah, berkat atas rumah tangga

129 Nyanyian Ziarah, Terluput dari kesesakan

130 Nyanyian Ziarah, Seruan dari dalam kesusahan

131 Nyanyian Ziarah Daud, Menyerah kepada TUHAN

132 Nyanyian Ziarah, Daud dan Zion, pilihan TUHAN

133 Nyanyian Ziarah Daud, persaudaraan yang rukun

134 Nyanyian ziarah, Puji-pujian pada malam hari

 

Nyanyian ziarah adalah nyanyian yang dinyanyikan ketika orang-orang dari mana pun juga, dari berbagai penjuru, pergi ke Yerusalem / ke bukit Zion, untuk berziarah/ mengunjungi tempat kudus/ tempat yang dianggap khusus/kudus/ kalau istilah orang duniawi tempat tersebut keramat.

Perjalanan ini adalah perjalanan mendaki/ naik, oleh karena itu ziarah di sini mengandung arti NAIK, karena memang bukit Zion, Yerusalem , itu ada di tempat tinggi/di sebuah bukit.

 

SIAPAKAH PENULIS MAZMUR 132?

Memang, Mazmur 132 tidak ditulis siapa nama penulisnya, namun saya yakin penulis Mazmur 132 adalah Daud sendiri, yang menggunakan kata ganti orang ke tiga dalam gaya penulisannya kali ini, seolah –olah dia adalah orang lain. Dalam pembahasan nanti akan kita cerna lebih detail , mengapa kita sampai pada kesimpulan bahwa Mazmur 132 ini ditulis oleh Daud dengan gaya bahasa yang sangat unik.

 

KAPANKAH KIRA-KIRA MAZMUR 132 INI DITULIS OLEH DAUD?

 

Mazmur 132:1

Ingatlah, ya Tuhan , kepada Daud dan segala penderitaannya.

Kata ‘penderitaanya’ dipakai kata ‘anah

Yang artinya:

  • Direndahkan
  • Ditindas
  • Lelah
  • Ditundukkan
  • Dianiaya
  • Disiksa
  • Menderita
  • Dihimpit
  • Mengalah
  • Menderita sengsara
  • Menderita aib

Mungkin Daud menulis Mazmur ini saat dia ada dalam kejar-kejaran Saul, ditindas oleh Saul, dlsb. TETAPI bukan ! dari ayat 11, kita tahu bahwa saatnya kapan Tuhan menyatakan sumpah setia kepada Daud, tentang penerusnya, itu terjadi setelah Daud jadi raja II Sam pasal 7, saat itu Daud sudah jadi raja atas seluruh Israel, berkedudukan di Yerusalem, dan juga Daud telah memindahkan tabut itu di Yerusalem, serta setelah itu Tuhan berjanji akan keturunannya.

Jadi penderitaan di sini adalah, …

setelah Daud jadi raja, dia melakukan sex abuse terhadap Batsyeba ( pelecehan sex terhadap Batsyeba. Note; saya tidak setuju penggunaan berzinah yang akan menimbulkan konotasi bahwa Batsyeba ikut larut dalam perzinahan ini, padahal sesungguhnya Batsyeba hanyalah sebagai korban, dia hanyalah seorang rakyat jelata yang tidak dapat berbuat apa-apa), lalu Daud mulai melakukan pembunuhan terhadap Uria dengan licik dia memakai tangan musuh,  maka sesuai dengan nubuatan Nabi Natan,  mulailah terjadi hukuman Tuhan atas keluarganya, mulai dari Amnon memperkosa Tamar, Absalom membunuh Amnon ( ada pedang dalam keluarga Daud), Absalom memberontak, 10 gundik raja diperlakukan tidak sopan di atas sotoh istana ( ada perzinahan dalam keluarga Daud) , Ahitofel memihak kepada Absalom, sampai pada puncaknya Absalom mati dalam peperangan pemberontakan/ kudeta itu.

Bagaimana Daud mengalami penderitaan karena kudeta Absalom ini, anaknya sendiri, darah dagingnya sendiri.

 

NAZAR DAUD KEPADA TUHAN

Sekarang kita lihat sejarah hidup Daud, terkait dengan kecintaannya akan Tabut Tuhan/ hadirat Tuhan.

Mazmur 132: 2

Bagaimana dia telah bersumpah kepada TUHAN, telah bernazar kepada Yang Mahakuat dari Yakub:

“Sesungguhnya aku tidak akan masuk ke dalam kemah kediamanku  (*)  , tidak akan berbaring di ranjang petiduranku, sesungguhnya aku tidak akan membiarkan mataku tidur atau membiarkan kelopak mataku terlelap, sampai aku mendapat tempat untuk TUHAN, kediaman ( **) untuk Yang Mahakuat dari Yakub.”

KEMAH  KEDIAMANKU = my house/ my own home, go home, going home, dwelling house

TEMPAT KEDIAMAN = a place for the Lord, a fine dwelling place

Jadi Daud memiliki nazar kepada Tuhan, sebuah sumpah, bahwa dia tidak akan masuk ke dalam rumahnya sendiri, sebelum dia menyediakan tempat untuk Tuhan itu berdiam.

 

KAPANKAH NAZAR DAUD INI DIBUAT DAUD DI HADAPAN TUHAN?

Waau, sangat inspiratif sekali, ternyata Daud membuat nazar / sumpahnya kepada Tuhan ini, sudah sejak lama, yaitu sejak dia menjadi gembala.

Ayat 6

Memang kita telah mendengar tentang itu di Efrata, telah mendapatnya di padang Yaar.

 

Efrata adalah daerah asal Daud ( I Sam 17:12), dan di manakah padang Yaar? Padang Yaar adalah salah satu nama padang di Efrata. Nama Padang Yaar, di seluruh Alkitab, hanya disebutkan di Mazmur 132: 6 ini saja, tidak pernah disebutkan pada mazmur lain atau ayat lain, jadi dari sinilah kita yakin, siapa lagi yang mengetahui tempat Daud bernazar kepada Tuhan, di tempat yang sangat spesifik, di mana di tempat ini banyak SARANG MADU ( arti nama Yaar), kecuali Daud sendiri?

Padang Yaar/ Hutan Yaar, bukan tempat terkenal. Semua orang tahu Efrata, tetapi Padang Yaar, tidak ada orang yang tahu, ini sangat berbau personal sekali antara Daud dengan Tuhan, semacam tempat rahasia di mana terjadi nazar ini. Dari sinilah kita yakin Mazmur 132 ini adalah mazmur ziarah yang ditulis oleh Daud sendiri dengan gaya bahasa yang sangat unik.

Jadi nazar ini telah disampaikan Daud kepada Tuhan, sebuah kerinduannya untuk JIKA SUATU SAAT dia punya wewenang/ punya kedaulatan untuk mengatur di mana layaknya Tabut Allah itu berdiam, jika suatu saat dia telah menjadi raja, seperti yang telah dinubuatkan oleh Nabi Samuel saat mengurapi dia, maka hal pertama yang dilakukannya adalah dia akan membuat rumah bagi Tabut Allah itu.

Kapankah saatnya Daud masih jadi gembala, tetapi telah diurapi Tuhan lewat Samuel?

I Sam 17:15

Tetapi Daud selalu pulang dari pada Saul untuk menggembalakan domba ayahnya di Betlehem.

Pengurapan untuk jadi raja sudah turun, tetapi dalam kenyataannya masih jadi gembala. Sudah mencicipi bagaimana rasanya bekerja di istana kerajaan, tetapi belum masuk dalam MISI TUHAN, untuk benar-benar jadi raja yang sesungguhnya.

Jadi yang dilakukan Daud pada saat itu adalah, BERMIMPI, merajut IMPIAN, merajut HASRAT, apa yang akan dia kejar nanti bila ia sudah jari raja?

  1. Dia akan mengadakan restorasi rohani secara nasional dengan cara memindahkan tabut Allah yang selama ini didiamkan saja, untuk dibawa ke Yerusalem, ke ibu kota negara, ke pusat pemerintahan, biarlah Tuhan yang memerintah atas bangsa ini
  2. Dia ingin mendirikan RUMAH/BAIT ALLAH, tempat Allah berdiam.

Tak heran, Daud mengejawantahkan mimpinya ini lebih kurang 20,5 tahun kemudian , kelak , dengan cara membawa 30.000 orang banyaknya , yaitu SEMUA ORANG PILIHAN DI ANTARA ORANG ISRAEL ( II Samuel 6:2)  TI-GA PU-LUH RI-BU O-RANG PI-LI-HAN !!!! Huuuuiiiihhhhh!!!

Daud bukan sekedar memindahkan tabut Allah dari tempat A ke tempat B, tetapi Daud sedang mengajak ribuan orang –ora ng yang mau bersungguh-sungguh dan cinta Tuhan, untuk mengejar yang namanya hadirat Tuhan, menjadi pemburu hadirat Tuhan….ribuan orang…Daud sedang menularkan ‘MABUK’ HADIRAT TUHAN , sebuah perarak-arakan yang besar. Ketika perjalanan pertama ini menyambar Uza…Daud tidak kapok, karena di perarakan kedua, Daud justru mengajak seluruh Israel ( II Sam 6:15) Bukan orang-orang pilihan saja, tetapi SELURUH RAKYAT. Seluruh rakyat harus alami hadirat Tuhan yang dahsyat…yang telah membuat suatu kecemburuan ilahi dari rumah Obed Edom itu.  Daud telah terbakar api cemburu ilahi pada Obed Edom itu. Berita tentang rumah Obed Edom itu membuat Daud tidak bisa tahan lagi. Perarak-arakan yang jauh lebih besar dari yang pertama harus segera digelar….suatu festival ilahi yang dahsyat !!

Jika seandainya Daud diurapi pada usia 17 tahun, maka baru pada usia 37,5 tahun dia menjadi raja atas seluruh Israel, dan memindahkan tabut Tuhan ke Yerusalem, maka Daud menantikan impiannya ini terwujud selama lebih kurang 20,5 tahun. Waaauuuu…

20,5 tahun yang Daud impikan bukannya: ( ini intisari semua permintaan manusia pada Tuhan, I Raja 3)

  • Umur panjang – area jiwa
  • Kekayaan- area tubuh
  • Nyawa musuh- area jiwa – pembalasan dendam yang terkadang memuaskan jiwa
  • Hikmat/kepandaian- area jiwa
  • Kekayaan- area tubuh
  • Kemuliaan/ kemasyuran- area jiwa

Tetapi Daud mengejar AREA ROH- yaitu kerinduannya yang dalam untuk tabut Allah ada di Yerusalem, di sebuah tempat yang tetap, tempat yang khusus, tempat yang menurutnya layak.

Daud ingin mengutamakan rumah Allah daripada rumahnya sendiri. Itu nazar/janji/sumpahnya kepada TUHAN. SEJAK lebih kurang 20,5 tahun yang lalu…waaaaauuuu.

Mengapa Daud mengucapkan nazar ini pada saat di menggembalakan kambing domba ayahnya?

Karena di padang gembalaan itulah DAUD MENERIMA PANGGILAN ILAHI DALAM HIDUPNYA.

Mari kita baca di II Sam 7:1-16, perhatikan yang dicetak tebal

Janji TUHAN mengenai keluarga dan kerajaan Daud

7:1 Ketika raja telah menetap di rumahnya i  dan TUHAN telah mengaruniakan keamanan kepadanya terhadap semua musuhnya j  di sekeliling, k  7:2 berkatalah raja kepada nabi Natan: l  “Lihatlah, aku ini diam dalam rumah dari kayu aras, m padahal tabut Allah diam di bawah tenda. n  7:3 Lalu berkatalah Natan kepada raja: “Baik, lakukanlah segala sesuatu yang dikandung hatimu, o  sebab TUHAN menyertai engkau.” 7:4 Tetapi pada malam itu juga datanglah firman TUHAN kepada Natan, demikian: 7:5 “Pergilah, katakanlah kepada hamba-Ku Daud: Beginilah firman TUHAN: Masakan engkau p  yang mendirikan rumah bagi-Ku untuk Kudiami? q  7:6 Aku tidak pernah diam dalam rumah sejak Aku menuntun orang Israel dari Mesir sampai hari r  ini, tetapi Aku selalu mengembara dalam kemah s  sebagai kediaman. t  7:7 Selama Aku mengembara bersama-sama seluruh orang Israel, u  pernahkah Aku mengucapkan firman kepada salah seorang hakim orang Israel, yang Kuperintahkan menggembalakan v  umat-Ku Israel, demikian: Mengapa kamu tidak mendirikan bagi-Ku rumah w  dari kayu aras? x  7:8 Oleh sebab itu, beginilah kaukatakan kepada hamba-Ku Daud: Beginilah firman TUHAN semesta alam: Akulah yang mengambil engkau dari padang, ketika menggiring kambing domba, y  untuk menjadi raja z atas umat-Ku Israel. a  7:9 Aku telah menyertai engkau di segala tempat yang kaujalani b  dan telah melenyapkan segala musuhmu dari depanmu. Aku membuat besar namamu seperti nama c  orang-orang besar yang ada di bumi. d  7:10 Aku menentukan tempat bagi umat-Ku Israel dan menanamkannya, e  sehingga ia dapat diam di tempatnya sendiri dengan tidak lagi dikejutkan f  dan tidak pula ditindas oleh orang-orang lalim g  seperti dahulu, h  7:11 sejak Aku mengangkat hakim-hakim i  atas umat-Ku Israel. Aku mengaruniakan keamanan kepadamu dari pada semua musuhmu j . Juga diberitahukan k  TUHAN kepadamu: TUHAN akan memberikan l  keturunan m  kepadamu. 7:12 Apabila umurmu sudah genap dan engkau telah mendapat perhentian n  bersama-sama dengan nenek moyangmu, maka Aku akan membangkitkan keturunanmu yang kemudian, anak kandungmu, o  dan Aku akan mengokohkan kerajaannya 1 . p  7:13 Dialah yang akan mendirikan rumah q  bagi nama-Ku r  dan Aku akan mengokohkan takhta kerajaannya untuk selama-lamanya. s  7:14 Aku akan menjadi Bapanya, dan ia akan menjadi anak-Ku. t  Apabila ia melakukan kesalahan, maka Aku akan menghukum dia u dengan rotan v  yang dipakai orang dan dengan pukulan yang diberikan anak-anak manusia. 7:15 Tetapi kasih setia-Ku tidak akan hilang dari padanya, w  seperti yang Kuhilangkan dari pada Saul, x  yang telah Kujauhkan dari hadapanmu. 7:16Keluarga dan kerajaanmu y  akan kokoh z  untuk selama-lamanya a  di hadapan-Ku, takhtamu akan kokoh untuk selama-lamanya 2 .” 7:17 Tepat seperti perkataan ini dan tepat seperti penglihatan ini Natan berbicara kepada Daud.

Tentunya , perihal Daud menerima panggilan ilahi saat dia masih jadi gembala ingusan, juga ditegaskan oleh Mazmur 78: 65-72

78:65 Lalu terjagalah Tuhan, seperti orang yang tertidur, j  seperti pahlawan yang siuman dari mabuk anggur; 78:66 Ia memukul mundur para lawan-Nya, Ia menyebabkan mereka mendapat cela k  untuk selama-lamanya. 78:67 Ia menolak kemah Yusuf, dan suku Efraim l  tidak dipilih-Nya, 78:68 tetapi Ia memilih suku Yehuda, m  gunung Sion n  yang dikasihi-Nya; 78:69 Ia membangun tempat kudus-Nya o  setinggi langit, laksana bumi yang didasarkan-Nya untuk selama-lamanya; 78:70 dipilih-Nya Daud, p hamba-Nya, diambil-Nya dia dari antara kandang-kandang kambing domba; 78:71 dari tempat domba-domba q  yang menyusui didatangkan-Nya dia, untuk menggembalakan r  Yakub, umat-Nya, dan Israel, milik-Nya sendiri. 78:72 Ia menggembalakan mereka dengan ketulusan hatinya, s  dan menuntun mereka dengan kecakapan tangannya.

Tempat kudus-Nya = Miqdash= sanctuary, holy place.

Perhatikan ada kata SUKU YEHUDA, GUNUNG ZION ( Yerusalem itu ada di Gunung Zion ini),

Siapa yang dipilih…?? DAUD !!

Daud dipilih untuk menggembalakan umat-Nya dengan ketulusan dan kecakapannya.

 

Jadi pada saat Daud mendapat panggilan dari Tuhan itu, saat dia masih jadi gembala ingusan, belum jadi siapa-siapa, bahkan belum jadi apa-apa, hanya seorang anak Isai, orang Betlehem Efrata itu, Daud sudah tahu bahwa dia dipanggil Tuhan untuk menjadi gembala bagi umat Tuhan, dan dia terpanggil untuk membangun tempat kudusNya setinggi langit, membangun tahta Allah, yang bersemayam di atas puji-pujian umat Israel ( Mazmur 22; 4).

Pada saat itu dia belum memimpikan membangun rumah Tuhan. Mengapa? Karena tidak mungkin itu dilakukan bila dia tidak memiliki wewenang bukan?

 

Contoh mudahnya, anda tidak akan berandai-andai apa yang anda lakukan nanti jika anda terpilih jadi presiden, sedangkan anda bukan merupakan salah satu calon presiden yang dicalonkan!

 

 

Pada saat Samuel mengurapi dia menjadi raja yang berikutnya, Daud tidak lama kemudian menjadi pengawai Saul, menjadi pemusik istana, dan menjadi ajudan raja Saul, untuk membawakan senjata Saul.

Saat Daud tinggal di istana, dia tidak ngiler dengan harta istana, perabotan istana, kemewahan istana, kenyamanan istana, kewenangan raja yang besar, kemasyuran seorang raja, dan lain-lainnya. Tetapi saat Daud kembali pulang ke rumah Isai, menjadi seorang gembala, Daud mulai merajut mimpinya bersama dengan Tuhan. Bila suatu saat dia benar-benar jadi raja, dan memiliki wewenang itu, yang akan dia lakukan adalah MEMBOYONG TABUT TUHAN itu dan memindahkannya ke sebuah rumah Allah/ Bait Allah yang permanen/ yang tidak nomaden/berpindah-pindah.

 

 

BERAPA LAMA SEBENARNYA DAUD MEMIMPIKAN HAL INI?

 

Seperti kita ketahui bersama bahwa :

Tabut Allah dibuat di Sinai, oleh Bezaleel ( Keluaran 25), di dalam tabut Allah itu ada; 10 hukum Allah, Manna, tongkat Harun yang berbunga,

Tabut Allah tercatat dalam penyeberangan sungai Yordan , runtuhnya Yerikho, upacara mengingat perjanjian di gunung EBAL ( yos 8).

Tabut Allah di Gilgal, dipindahkan ke Betel (Hak 2:1, 20:27) di zaman Hakim-hakim, lalu di bawa ke SILO, I Sam 1:3, 33:3) dirampas orang Filistin I Sam 4, dikembalikan orang filistin dan akhirnya ada di Kiryat Yearim II Sam 5: 1- 7:2

Di kiryat Yearim, tabut Allah ada selama 20 tahun, pernah untuk sementara ke perkemahan Saul, dekat Bet-Awen I Sam 14:18 ( kata Efod di sini lebih tepat diterjemahkan sebagai TABUT)

Kiryat Yearim di Yehuda = artinya city of forests” / kota hutan

Baale Yehuda = raja-raja Yehuda.

Bet Awen= house of vanity/ rumah kesombongan- sebelah timur Bethel

Jadi berapa lama Tabut Allah itu ada di Kiryat Yearim/ Baale Yehuda ini?

Dikembalikan oleh orang filistin ke Kiryat Yearim/ dikembalikan ke KOTA HUTAN= dan berdiam di sana, selama 20 tahun ( pada era kepemimpinan Samuel sebagai nabi Tuhan), di rumah Abinadab  I Sam 7:1

Ditambah era kepemimpinan raja Saul = 40 tahun

Ditambah era kepemimpinan Daud di Hebron 7 tahun enam bulan/ sama dengan era kepemimpinan Isyboset bin Saul

Barulah kemudian Daud jadi raja di Yerusalem dan memindahkan tabut itu dari Baale Yehuda (Raja-raja Yehuda)  ke Yerusalem.

Jadi total ada 20+40+7,5 = 67,5 tahun tabut Allah ini berkesan ‘DIBIARKAN’

Bahkan tabut Allah itu ada di sana sejak Daud belum lahir, karena waktu Daud jadi raja di Hebron saja usianya baru 30 tahun

Setelah tabut Allah itu ada di Kiryat Yearim selama 30 tahun, Daud lahir, lalu saat Daud telah berusia 30 tahun, Daud jadi raja di Hebron, jadi tabut itu sudah dibiarkan 60 tahun, lalu 7,5 tahun kemudian saat Daud jadi raja di Yerusalem Daud memindahkannya ke Yerusalem.

Jika seandainya daud diurapi pada usia 17 tahun, dan setelah itu, pada saat dia menggembalakan kambing domba di rumah Isai, ayahnya, dia mengucapkan nazarnya di Padang Yaar, maka diusianya yang ke 37,5 tahun baru dia bisa memboyong tabut Allah itu ke Yerusalem, maka Daud menungguh sampai 20,5 tahun !!

Tapi ingat !! itu belum final !! Daud belum puas, karena ketika tabut Allah itu ada di Yerusalem, belumlah tinggal di tempat yang permanen. ( II Sam 6:17)- karena diletakkan di sebuah kemah yang dibentangkan Daud.

Setelah peristiwa itu, Daud ingin mendirikan rumah bagi Tuhan, tetapi Tuhan berkehendak lain, ternyata Tuhan menyatakan bahwa , ini yang selama ini Tuhan kerjakan bagi Daud:

  1. II Sam 7:8 Tuhan yang memanggil Daud, dan memberi VISI pada Daud saat Daud masih jadi gembala ingusan
  2. II Sam 7:9 Tuhan menyertai Daud sehingga Daud merdeka dari musuh-musuhnya
  3. II Sam 7: 10-11 Stabilitas politik

Dan inilah yang menjadi JANJI TUHAN PADA DAUD.

  1. II Sam 7: 12 Keturunan Daud akan Tuhan bangkitkan menjadi putra mahkota
  2. II Sam 7: 13 Keturuan Daud ditunjuk Tuhan untuk mendirikan rumah bagi Tuhan.

Setelah itu Daud mengucapkan ucapan syukurnya pada Tuhan di II Sam 7: 18-29

 

NOSTALGIA DAUD TERHADAP KERINDUANNYA,

CITA-CITANYA-IMPIANNYA AKAN MENEMPATKAN TABUT TUHAN

PADA SEBUAH TEMPAT PERHENTIAN.

 

Mazmur 132: 7-9

“Mari kita pergi ke kediaman-Nya, sujud menyembah pada tumpuan kaki-Nya.”

Bangunlah, ya TUHAN, dan pergilah ke tempat perhentian-Mu, Engkau serta tabut kekuatan-Mu! Biarlah imam-imam-MU berpakaian kebenaran, dan bersorak-sorai orang-orang yang Kaukasihi !

Tidakkah anda tahu bahwa di seluruh kitab MAZMUR, kata Tabut / Arown,hanya ada di MAZMUR 132 ini saja? Siapa lagi penulis kitab Mazmur 132 ini bila bukan Daud sendiri?

Suasana hadirat Tuhan seperti inilah, yang didambakan oleh Daud, di mana ;  ada kehadiran-Nya, ada tabut-Nya, ada kekuatan-Nya, ada imam-imam-Nya, ada kebenaran-Nya, ada sorak-sorai…dari orang-orang yang dikasihi-Nya, ada Kasih-Nya…waaauuu betapa kenyangnya roh kita bila kita ada di hadirat Tuhan senantiasa !!

Dalam ziarah itu, dalam perjalanan itu, Daud benar-benar mendambakan dia bisa kembali mengalami indahnya tinggal di kemah kediaman Tuhan, tempat hadirat Tuhan begitu memuaskan hidup dan hatinya.

Sedangkan kenyataan yang terjadi pada saat itu sangat berbeda, Daud justru berada pada jarak yang jauh dari tabut Allah itu, walaupun hatinya masih tersangkut kepadanya, pada saat Daud lari dari kudeta Absalom anaknya, di Yerusalem, maka Daud menyuruh Imam  Abyatar dan Imam Zadok untuk mengembalikan tabut Allah itu ke kota, jangan dibawa ikut dia dalam pelarian dari pengkhianatan keji ini.

Mari kita baca di II Sam 15: 24-26

15:24 Dan lihat, juga Zadok g  ada di sana beserta semua orang Lewi pengangkat tabut h  perjanjian Allah. Mereka meletakkan tabut Allah itu–juga Abyatar i  ikut datang–sampai seluruh rakyat dari kota selesai menyeberang. 15:25 Lalu berkatalah raja kepada Zadok: “Bawalah tabut Allah itu kembali ke kota; jika aku mendapat kasih karunia di mata TUHAN, maka Ia akan mengizinkan aku kembali, sehingga aku akan melihatnya lagi, juga tempat kediamannya. j  15:26 Tetapi jika Ia berfirman, begini: Aku tidak berkenan kepadamu, maka aku bersedia, biarlah dilakukan-Nya kepadaku apa yang baik di mata-Nya. k 

Daud tahu, bahwa keluarganya telah hancur-hancuran. Setelah Tuhan berjanji banyak hal kepadanya, tentang keturunannya, Daud tidak berangkat berperang, dia hidup dalam masa santai, sehingga dia pun gagal untuk jaga mata, tidak jaga hati, dan akhirnya dia jatuh dalam skandal sex abuse terhadap Batsyeba, dan terlibat sebagai otak pembunuhan berencana kepada korban Uria.

Maka kalimat Daud adalah kalimat dari orang yang menyadari sepenuhnya posisinya di hadapan Tuhan.

Perhatikan kalimat Daud, bila Ia mengijinkan aku kembali, sehingga aku akan melihatnya lagi.

Hal pertama yang ingin dilihat Daud, bila ia selamat dari Absalom adalah MELIHAT TABUT ALLAH KEMBALI , BILA IA SAMPAI KEMBALI KE YERUSALEM.

Yang Daud kejar saat ini bukan harta, tahta, wanita, kedudukan raja, istananya, dll, tetapi yang Daud kejar saat ini adalah PERKENAN TUHAN atas hidupnya, makanya tidak heran, di ayat selanjutnya Mazmur 132 ini berkata demikian:

 

Mazmur 132: 10

Oleh karena Daud, hamba-Mu, janganlah Engkau menolak orang yang Kauurapi !

 

Siapa sebenarnya orang yang diurapi Tuhan itu? Lihat ayat 17

Mazmur 132:17

Di  sanalah Aku akan menumbuhkan sebuah tanduk bagi Daud, Aku akan menyediakan sebuah pelita bagi orang yang Kuurapi.

Jadi maksudnya ya Daud sendiri !

Karena yang dikejar Daud saat ini adalah PERKENANAN TUHAN, maka Daud pun dalam keadaan terpuruk karena keluarganya amburadul, dia sedang ada di ujung tanduk, hatinya terluka oleh ulah anak kandungnya sendiri, dia berkata JANGANLAH ENGKAU MEREJECT/ MENOLAK/ MEMALINGKAN WAJAH DARI ORANG YANG KAU URAPI.

Daud takut sekali, yang dia takutkan bukan kehilangan tahta, kehilangan jabatan raja, kehilangan harta, kehilangan gundik-gundiknya, kehilangan anak-anak dan keluarganya,

Tetapi yang paling Daud takutkan kalau dia kehilangan PERKENANAN TUHAN dalam hidupnya.

Daud takut kalau perkenanan Tuhan itu tidak ada lagi, dicabut dari hidupnya, sama seperti Roh Tuhan meninggalkan Saul ( Daud tahu sendiri apa yang terjadi kalau Saul kambuh, karena dia adalah pemain teraphy musik di Istana dengan raja Saul sendiri sebagai pasiennya),

Daud takut kalau kebodohannya, kejatuhannya, itu semua membuat dia kehilangan janji Tuhan atas hidupnya.

Mari kita baca di Mazmur 132: 11-14.

132:11 TUHAN telah menyatakan sumpah setia kepada Daud, t  Ia tidak akan memungkirinya: “Seorang anak kandungmuu  akan Kududukkan di atas takhtamu; 132:12 jika anak-anakmu berpegang pada perjanjian-Ku, v  dan pada peraturan-peraturan-Ku yang Kuajarkan kepada mereka, maka anak-anak mereka selama-lamanya akan duduk di atas takhtamu. w 132:13 Sebab TUHAN telah memilih Sion, x  mengingininya menjadi tempat kedudukan-Nya: y  132:14 “Inilah tempat perhentian-Ku selama-lamanya, z  di sini Aku hendak diam, a  sebab Aku mengingininya.

Daud bukan semata-mata takut tahtanya jatuh ke orang lain, semisal ke Mefiboset ( karena Daud sempat terhasut oleh Ziba juga), dan bukan diestafetkan ke Salomo, anak kandungnya, SAMA SEKALI BUKAN !

Tetapi Daud takut bila janji Tuhan akan memilih keturunannya sebagai orang yang mendirikan rumah bagi Tuhan itu BATAL.

Daud takut, apa yang dia rindukan berpuluh-puluh tahun itu BATAL.

Rumah Tuhan harus didirikan. Salomo yang mendirikannya, bukan Absalom !!

Bagaimana nanti bila Absalom , anak muda itu menang, sedang dia sudah tua sekarang ini, dan bagaimana bila Salomo , anaknya yang tadinya dipilih Tuhan itu, gara gara kebodohannya dan dosa-dosanya, BATAL DIPAKAI TUHAN UNTUK MEMBANGUN BAIT TUHAN…???

Daud sudah memimpikan hal itu sejak dia masih jadi gembala ingusan !

Sekarang dia sudah hampir 70 tahun !! ( Daud jadi raja selama 40 tahun, sama saja Daud memimpikan hal itu dari umur 17, 70-17= 53 Tahun !!)

Daud selama 53 tahun memendam rasa, memendam suatu impian untuk menjadikan ZION tempat kediaman Tuhan,

HARUS ADA TANAH KERING- baru Tuhan itu mau berdiam, untuk membasahi Zion= tanah kering.

Hanya Daud yang menangkap isi hati Tuhan ini. Lalu bagaimana keadaan sekarang ini..???? Benar-benar kacau !

Lanjut !

 

Mazmur 132:15

132:15 Perbekalannya akan Kuberkati dengan limpahnya, orang-orangnya yang miskin akan Kukenyangkan dengan roti, b  132:16 imam-imamnya c  akan Kukenakan pakaian keselamatan, dan orang-orangnya yang saleh akan bersorak-sorai dengan girang. d 

Ini lho yang akan terjadi bila Tuhan berdiam di Sion;

  1. Ada perbekalan yang diberkati Tuhan dengan LIMPAH
  2. Orang-orangnya yang miskin akan dikenyangkan oleh TUHAN dengan ROTI SAJIAN.
  3. Imam-imamnya akan diberi Tuhan jubah keselamatan
  4. Akan terdengar sorak-sorai dengan girang yang disuarakan oleh orang-orangnya yang SALEH.

Perhatikan kata orang-orangnya yang MISKIN

MISKIN =

Menginginkan

Membutuhkan

Miskin

Ditindas

Dilecehkan

Membutuhkan bantuan

Sedang dalam kesulitan dan membutuhkan pembebasan

Sedang dalam kelas terendah

 

 

Itulah sebabnya raja Daud, yang menang perang, yang bisa mengaduk-aduk isi ‘kulkas’ istana, sepulang dari skandal kudeta itu, dia tidak langsung ke istananya,

Tetapi sebagai si miskin ( bukan secara materi, tetapi secara batin), Daud datang ke Yerusalem, ke bukit Zion, tempat tabut Allah itu berdiam, dia datang dan mengambil ROTI SAJIAN itu, pada saat Imam Abyatar menjabat, dan dia pun memberikannya kepada pengikut-pengikutnya. (Markus 2: 23-29, Matius 12: 1-8, Luas 6: 1-5)

Apa boleh dia makan roti sajian?
Boleh…karena dia miskin, dia kelaparan dan dia kekurangan.

Dia butuh Tuhan, hadir dalam kepemimpinannya yang berikutnya, terutama dalam keluarganya yang sudah amburadul

Tak lama dari itu kan Adonia pun mengangkat diri menjadi raja

Namun akhirnya Salomo ditahbiskan/ dilantik menggantikan dia.

 

Dari sinilah kita tahu apa artinya miskin di hadapan Allah, Matius 5: 3.

Bagian akhir

Dalam ziarah ini, akhirnya Daud mendapatkan bahwa Tuhan masih menaruh kasih karunia perkenanan-Nya kepada Daud

Mazmur 132: 17-18

132:17 Di sanalah Aku akan menumbuhkan e  sebuah tanduk bagi Daud 2 , Aku akan menyediakan sebuah pelita f  bagi orang yang Kuurapi. g  132:18 Musuh-musuhnya akan Kukenakan pakaian penuh malu, h  tetapi di atas kepalanya i  akan bersemarak mahkotanya.”

 

Sebagai tindakan prophetic, Daud pun berjalan ke rumah Allah dan sesampainya di sana dia MENERIMA ROTI SAJIAN, dan MEMAKANNYA.

Daud bukan peminta-minta roti, dia bukan miskin, seperti halnya imam abyatar yang tidak setia , membelot ikut Adonia, dan akhirnya di era Salomo dipecat dari jabatan imam, dan hari tuanya menjadi peminta-minta sekerat roti.

Tetapi Daud mengambil/ bukan dalam arti mencuri ROTI SAJIAN itu, tetapi Daud menerima ( tetapi bukan dengan cara meminta)

Daud mau jadi tanah kering yang butuh TUHAN, Daud tidak berani jalan sendiri.

Di hari tua Daud, Tuhan memberi kesempatan Daud ikut menabur secara gila-gilaan untuk pembangunan bait suci oleh anaknya Salomo.

Daud yang mimpi, tetapi anaknya yang mengerjakan, dia membantu semua persiapan, hartanya pun dia kerahkan secara besar-besaran.

 

Bait suci salomo akhirnya roboh ! Tetapi pada akhir zaman Tuhan bangkitkan kembali Pondok Daud yang telah roboh

Kisah rasul 15:16

Amos 9:11

Sebuah tenda yang tidak bertembok, bukan dari kayu aras, tetapi adalah TEMPAT KEDIAMAN ALLAH / TAHTA ALLAH yang dibangun dari SION-SION/ Hati yang kering dan tandus , berteriak teriak untuk mendapatkan Air Hidup itu.  Hati yang kering, akan menaikkan puji-pujian kepada-Nya untuk mendapatkan PERSEKUTUAN ILAHI.

 

Peristiwa Daud makan roti sajian ini, perlu dikomentari Yesus, dan hanya Injil  serta Mazmur 132 saja yang  mengisyaratkan hal ini, sama sekali kitab Samuel tidak mencatat peristiwa ini, karena ini adalah keintiman Daud dengan Tuhan, yang ingin dikomentari oleh Yesus sendiri. !!!

 

Sion itu bukan gedungnya, tetapi adalah hati yang mendambakan Dia lebih lagi !!!

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Diterbitkan oleh Susan Grace Hadazah Sumilat Widiono S.MG. HP.081946262599

Saya sangat bersyukur bisa berbagi rhema dengan anda semua. Kunjungi Kanal YouTube BERBAGI RHEMA

Tinggalkan komentar